Lain daripada yang lain (2022)



Bercerita dan mendengarkan.
Itulah moment yang aku inginkan.
Sejak lama setelah ditinggalkan,
atau aku yang meninggalkan.

Ini salahku,
terlalu takut dengan masa lalu,
gentar memulai lembaran baru,
hingga hati seakan membatu.

Aku belajar darinya.
Untuk tidak mengkhawatirkan semua,
yang akan terjadi setelahnya,
karena kita manusia.

Seakan dia berkata kepadaku.
Yang lalu biarlah berlalu.
Biarkan pilu berada di ruang biru.
Bergerak dan raihlah sesuatu.

Ia pun berkata.
Yang terjadi, terjadilah.
Semua akan kembali ke satu arah,
tugas kita hanyalah berpasrah.

Kembali membuka isi kepalaku yang tersembunyi.
Kembali membalik ingatanku yang seakan mati.
Kembali menulis di buku yang pernah aku isi.
Kembali merangkai kata penuh diksi.

Dan menyadarkan aku di malam yang dingin
Bahwa aku, 
Lain dari pada yang lain..

Komentar